Minggu, 26 Juni 2011

Geng cantik

Tak tahu apa yang terjadi dengan GENG CANTIK…?? Sejak kemarin teman – teman ku di geng cantik yaitu tea, ema, ncus, byby, ketter dan cimut mengacuhkan aku. Tak ada satu pun dari mereka yang menyapa ataupun mengajak untuk mengobrol. Aku sungguh bingung dengan sikap mereka belakangan ini. “ada apa dengan diriku…, apa yang salah dariku…, mengapa mereka menjauhi diriku….?????”. Pertanyaan itu muncul di pikiranku ketika melihat tingkah laku mereka kepadaku. Aku hanya bisa diam dan tak berani tuk berbicara kepada mereka sedikitpun.
            Ketika pelajaran matematika pun, aku hanya memandangi papan putih dengan pandangan lurus kedepan. Mimik mukaku tak berubah sedikitpun ketika melihat sikap mereka kepadaku yaitu sedih. Ketika waktu istirahat tiba, tak satu pun dari mereka yang mengajakku ke kantin dan meninggalkan aku sendiri bersama teman – teman yang lain. Ema, anggota “geng cantik” yang duduk sebangku dengan ku saja tak berkata apa – apa dan acuh terhadapku. Tak habis pikir diriku, mereka semua bisa sejahat ini kapadaku. Bel masuk pun berbunyi, semua anggota “geng cantik” masuk sambil bercanda gurau dan tak menghiraukan aku sedikitpun. Karena jam pelajaran kimia kosong, kelaspun menjadi gaduh dan ramai sekali seperti sebuah pasar. Anak laki – laki dikelas sedang asik bermain game di computer sedangkan teman yang lain asik dengan urusannya masing – masing. Tapi aku hanya diam dan mengutak atik handphoneku untuk online membuka facebook. Aku pasang status di facebook “ada apa dengan mereka…???”.
Tak berapa lama kemudian, aku pun beranjak dari tempat dudukku untuk keluar kelas mencari angin segar dan berbincang dengan ratna, vivi, sila, dan tika. Sementara semua anggota “geng cantik” berkumpul di dalam kelas membicarakan sesuatu. Ketika sedang asik mengobrol, tiba - tiba ratna mengajak kami keluar untuk mencari makan. Aku, ratna, vivi, sila, dan tika berencana membeli makan di restoran cepat saji “kfc”. Diperjalanan kuceritakan apa yang sedang terjadi antara aku dengan anggota “geng cantik” yang lain.
“aku bingung kenapa mereka mendiami dan menjauhi aku ?,” kataku.
“ memang ada masalah apa dengan kalian  “GENG CANTIK ?,” tanya tika ingin tahu.
“ tak terjadi apa – apa,”sahut ku.                     
“ trus mengapa mereka bisa seperti itu ?,” tanya vivi.
“ mungkin ada yang salah darimu atau hanya terjadi salah paham saja diantara mereka dan kau ?,” ujar ratna.
            Aku pun hanya tertegun ketika mendengar perkataan ratna sebelum akhirnya kami tiba ditempat makan. Nafsu makanku tiba – tiba hilang, yang tadinya ingin makan ayam goreng sekenyang – kenyangnya  sirna sudah. Aku hanya memesan minuman saja sambil memikirkan kesalahanku pada mereka.  
            Sekitar pukul 12:00 wib, kami bergegas meninggalkan tempat itu menuju ke sekolah untuk mengikuti pelajaran computer. Tetapi terlebih dahulu aku menuju ke mushala untuk shalat dzuhur. Selang beberapa menit kemudian, aku dan vivi menuju kelas untuk mengikuti pelajaran computer. Setiba dikelas, ternyata bu Dewi tak ada dan hanya meninggalkan tugas untuk kelas kami. Kelas pun berubah menjadi ramai, ketika salah seorang temanku,ina memainkan musik dari handphonenya menggunakan speaker baru kelas kami. Tak tahan dengan  keadaan kelas kuputuskan tuk pulang bersama vivi, ratna, sila dan tika.
            Ketika malam tiba, kutimang – timang handhoneku. Terbersit di benahku untuk menanyakan dan  menyelesaikan masalah yang terjadi padaku kepada  semua anggota “geng cantik”. Tapi ada keraguan dan ketakutan dalam diriku, mereka tidak akan membalas pesan yang kukirim. “ lebih baik aku menjadi pecundang yang tak memiliki teman daripada punya teman sejahat kalian,” kataku dalam hati. Lama aku memikirkan bagaimana cara tuk menyelesaikan masalah ini…!!!
            “ ada apa adikku sayang ?,” tanya kakakku.
“ tak ada apa – apa kok kak. Every thing is okey.!!!,” sahut aku.
“ hahaha…. Tak ada apa – apa kok wajahmu kok murumg begitu, pasti ada yang disembunyikan nih,” ujar kakakku.
Aku terdiam sejenak.” Iya,kak. Ada masalah dengan “geng cantik” ?,” jawabku.
“ ada apa dengan geng kamu ?,” tanya kakakku.
“ akhir – akhir ini sikap anggota “geng cantik” kepada ku berubah 180ยบ, mereka menjauhi dan acuh kepada ku seperti tak menganggap aku ada didalam “geng cantik” ? jelasku.
“ kali aja kamu pernah melakukan kesalahan tapi kamu gak sadar bahwa perbuatan itu menyakiti perasaan teman – teman kamu itu. Atau gak terjadi terjadi kesalahpahaman antara kamu dengan anggota “geng cantik” yang lain !!!,” terang kakakku.
“ coba kamu renungin deh,” tambahnya.
“ kamu gak mau kan persahabatan kamu dengan anggota “geng cantik” hancur berantakan. Kamu harus bisa minta maaf sama mereka secepat mungkin sekalipun permohonan maaf kamu dibuang mentah – mentah,” pungkasnya.
            Aku hanya bisa menundukan kepala dan meninggalkan kakakku di ruang keluarga menuju kamarku. Aku baru menyadari ada yang salah dariku sehingga mereka menjauhi aku. Mata hatiku telah terbuka setelah mendengar penjelasan dari kakakku untuk meminta maaf  kepada semua anggota “geng cantik” bahwa aku telah berbuat salah pada mereka. Aku sangat tak ingin kehilangan mereka semua, mereka adalah kelurga kedua bagiku. Tak ingin persahabatan yang selama ini ku jalin bersama ke enam orang temanku harus berakhir dengan permusuhan. Tak kuasa ku menahan air mata mengingat semua kenangan bersama mereka. Dan aku pun mulai menulis pesan permohonan maaf ku untuk anggota “geng cantik”. “ Dengan rendah hati aku mohon kepada kalian tuk bisa memaafkan kesalahan yang telah aku perbuat. Aku tak mau persahabatan yang kita jalin selama ini rusak dan hancur. Aku sadar bahwa selama ini keegoisan ku telah banyak menyakiti kalian semua dan sebisa mungkin akan menghilangkan sikap burukku itu. Aku mencintai kalian semua (“geng cantik”).” Begitulah isi pesan permohonan maaf  yang ku kirim keenam teman terbaikku itu.
            Tapi sayangnya tak satupun dari mereka yang membalas pesan yang kukirim. Sedih dan kecewanya diriku tak ada yang menerima permintaan maaf dariku hingga mataku berkaca – kaca menahan air mata. Benar saja..!! apa yang ku takutkan selama ini jika pesan yang aku kirim tak akan ada yang membalasnya. Begitu sakit nya hati menerima kenyataan pahit itu tapi aku ingat apa yang dikatakan kakakku bahwa “ yang terpenting adalah kita telah berani mengaku salah dan meminta maaf atas kesalahan yang kita lakukan walaupun kata maaf tak diberikan kepad kita sekalipun “. Tapi aku masih berharap kata maaf itu diberikan kepadaku agar tak ada yang mengganjal di hatiku.
“ Sungguh aku tak mau kehilangan keenam sahabat sejati yang menemaniku selama ini baik dalam suka maupun duka,” doaku kepada ALLAH SWT.
            Keesokan harinya,aku mendapatkan pesan dari salah satu anggota “geng cantik” yaitu ncus yang isinya dia memaafkan aku dan berharap aku bisa merubah sikap burukku. Aku pun menjadi senang sekali dengan pesan itu karena dia bisa memberi maaf bagiku. Tak berapa lama kemudian, satu persatu anggota “geng cantik” mengirim pesan kepadaku untuk memberi maaf untukku.  Sungguh tak kusangka semua ini terjadi salah satu temanku bisa memaafkan aku, inilah kuasa ALLAH SWT yang dapat meluluhkan hati seseorang tuk bisa memaafkan kesalahan orang lain. Aku pun berjanji tak akan egois lagi dan sebisa mungkin menghilangkan sikap burukku itu. Dan berharap persahabatan kami bertujuh “geng cantik” tak akan lekang oleh waktu dan tak tergoyahkan hingga ajal yang memisahkan kami.